Obat bius merupakan salah satu obat yang biasa digunakan oleh dokter ketika akan melakukan operasi atau pembedahan kepada pasiennya. Kali ini yang akan kita bahas adalah sejarah perkembangan dan juga penemu obat bius yaitu William Morton. William Thomas Green Morton adalah seorang dokter gigi berkebangsaan Amerika Serikat yang lahir pada 9 Agustus 1819, di Charlton, Massachusetts, Amerika Serikat. Morton menjadi banyak di kenal orang karena telah berhasil mengembangkan proses solder gigi palsu ke piring emas pada tahun1841. Ia sempat belajar di universitas Hartford, namun pada tahun 1841 ia keluar dari perguruan tinggi tersebut dan mengikuti seorang dokter gigi bernama Horace Wells.
Pada tahun 1843, Morton menikah dengan Elizabeth Whitman di Farmington. Pada athun 1844, Morton kembali belajar diHarvard Medical School dan di didik oleh Dr. Charles T. Jacson. Dr. Charleslah ayng telah memperkenalkan Morton dengaan sifat anestesi eter, namun ia kembali keluar sebelum lulus. Pada 30 September, untuk pertama kalinya Morton melakukan pencabutan gigi pasiennya tanpa mengalami rasa sakit, karena di beri eter dan ia telah masuk di berita Koran karena berhasil mencabut gigi pasien tanpa rasa sakit.
Seorang ahli bedah bernama Henry Jacob Bigelow yang membaca berita tersebut, mencoba melakukan melakukan hal yang dilakukan Morton, ia mencobanya saat melakukan operasi pada pasiennya di Rumah Sakit Umum Massachusetts. Selain Jacob, cara tersebut juga digunakan oleh Dr. John Collins Warren saat melakukan operasi pengangkatan tumor di bagian leher seorang pasiennya bernama Edward Gilbert Abbott.
Karena eter berhasil dalam dunia medis, maka penggunaan eter telah menyebar hingga keseluruh dunia. Orang yang pertama kali menggunakan eter di Inggris adalah Robert Liston, dari University College Hospital pada tahun 1846.
Setelah diketahui banyak orang, Morton memcoba untuk menyembunyikan asal mula letheon, namun segera di ubah dan ditemukan menjadi ether. Satu bulan kemudian lethon telah ia patenkan. Meskipun sudah dikenal luas bila pereda rasa sakit adalah eter, namun komunitas medis tidak menyetujuinya, karena menganggap eter tidak ilmiah. Morton meyakinkan teman-temannya bila ia tidak memberi batasan penggunaan eter dan menjelaskan bila ia mematenkannya untuk menjamin administrasi yang kompeten dan mencegah penyalahgunaan dan supaya tidak dikembangkan.
Namun Dr Wells dan Jackson mengaku sebagai penemunya, sehingga saat berlangsung kongres nasional pada tahun 1846, Marton dinyatakan gagal. Ia terus mencoba mencari rumus yang sama namun selalu gagal. Pada tahun 1852, ia mendapat gelar Ahli Bedah dari Washington University of Medicine di Baltimore. Pada tahun 1862, ia melakukan pelayanan public dengan bergabung sebagai dokter bedah sukarelawan bersama tentara Potomac, dan menggunakan eter dalam menyelamatkan para tentara tersebut.